Posts

Sebuah Alasan Untuk Menulis

Sejak awal penciptannya Tuhan dengan perantara kalam mengajari manusia menulis dan membaca. Menjadikan manusia satu-satunya makhluk di bumi yang diberi berkah kemampuan autentik untuk menulis dan mampu menghasilkan karya. Manusia selalu memutuskan untuk menulis karena sebuah alasan, entah itu tujuan besar nan mulia untuk mengubah suatu kondisi seperti Multatuli yang menulis Max Havelaar sebagai kritik akan bengisnya pemerintah kolonial, Pramoedya Ananta Toer yang menulis tetralogi Pulau Buru kala mendekam di balik dinginnya jeruji besi, serta Kartini yang menulis surat-surat tentang betapa tertinggalnya perempuan Indonesia. Atau menulis hanya sekadar untuk memenuhi idealisme dan memuaskan ego belaka. Tak ada yang salah dengan itu karena terlepas dari apapun tujuannya menulis menjadikan usia seorang penulis lebih panjang dari usia yang sesungguhnya, menjadikannya abadi.           Ada perasaan tak rela jika kelak ajal menjemput hanya mewariskan sebuah senyuman dalam bingkai gam